Contoh laporan kegiatan mgmp bahasa inggris
Dating > Contoh laporan kegiatan mgmp bahasa inggris
Last updated
Dating > Contoh laporan kegiatan mgmp bahasa inggris
Last updated
Download links: → Contoh laporan kegiatan mgmp bahasa inggris → Contoh laporan kegiatan mgmp bahasa inggris
If you continue browsing the site, you agree to the use of cookies on this website. Alokasi Dana Penelitian Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini diperkirakan sebesar Rp 3.
Sebagai pendukung dilakukan perekaman proses kegiatan tersebut. We were so frightening when we near the monkey, but actually they were cute. Before he went away, he gave the hen a ring. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru , juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya. Kerangka Teori dan Hipotesis 6. Selain itu, dilakukan pula observasi untuk mengetahui tindakan yang tepat bagi siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi cerpen. Do the students have the background knowledge about the material that will be given?
Dalam hal kondisi sekolah yang tidak sama dengan gambaran yang direncanakan dalam MGMP penulis mencoba berinovasi untuk pengembangan proses PBM sesuai dengan kondisi di tempat kerja penulis. Tentu, makin indah dan detail perhiasan yang ingin dibuat, akan makin berharga pula benda itu di mata orang lain.
- Refleksi pembelajaran tersebut terpusat pada siswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran pada materi tertentu.
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI Zumfiardi, S. Latar Belakang Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga professional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin berkualitas. Tugas seorang guru profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalismenya. Menurut Permenag PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu : 1 melaksanakan pengembangan diri , 2 melakukan publikasi ilmiah dan, 3 menemukan dan menciptakan karya-karya innovative. Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsioanl dan kegiata kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGPM termasuk kedalam kegiatan kolektif guru sedangkan kegiatan lain diluar MGPM termasuk data diklat fungsional. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru , juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya. Berdasarkan paparan diatas, penulis sebagai seorang yang masih tergolong baru merasa sangat perlu untuk mengikuti diklat fungsional dan melakukan kegiatan pengembangan keprofesian lainnya. Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran. Sekedar referensi, bahwa rerata nilaihasil pelaksanaan uji kompetensi guru UKG baru mencapai 44,46, suatunilai yang jika menggunakan kriteriapenilaian patokan PAP belum cukup mencapai kelayakkan. Kedua, kompetensi akademik keilmuan , ini juga penting, karena Guru PAI sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika Guru PAI hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya,maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa. Guru PAI harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisamenyampaikan materi keilmuannyadengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang Guru PAI yang asosial, baik terhadapteman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya. Keempat, kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Ini adalah jauh lebih penting, karena pada konteks ini Guru PAI tidak sekedar mencerdaskan peserta didik dalam makna intelektual IQ , tetapi juga mencerdaskan dalam makna emosi EQ dan spiritualnya SQ. Kondisi demikian cukuplah dipahami karena, pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan utswah hasanah , yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya. Berdasarkan kenyataan demikian, Guru PAI sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan GuruPAI ini jauh lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa Guru PAI menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan mempresentasikan , apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Selama pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru akan dibimbing oleh Kepala Sekolah dan Pengawas. Disamping itu, guru juga akan mendapatkan program pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 dari Guru Inti. Mekanisme pelaksanaan pendampingan akan dijelaskan dalam panduan tersendiri. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 rasional, elemenperubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan SKL , Kompetensi Inti KI , Kompetensi Dasar KD , Buku Guru, dan Buku Siswa. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran RPP dengan mengacu pada Kurikulum 2013. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara benar. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun. Penulis juga menyusun perangkat pembelajaran RPP sesuai dengan kesepakatan dalam MGMP. Dalam hal kondisi sekolah yang tidak sama dengan gambaran yang direncanakan dalam MGMP penulis mencoba berinovasi untuk pengembangan proses PBM sesuai dengan kondisi di tempat kerja penulis.